Rahasia meloloh Anakan Murai Batu Usia 7-30 Hari


Mengapa banyak orang rela menghabiskan waktunya untuk meloloh anakan Murai Batu? Burung Murai Batu harus diloloh makanan dengan menggunakan tangan agar burung tersebut menjadi jinak dan lebih cepat beradaptasi dengan manusia.

Mengapa harus menunggu hingga usia 7 hari? Menurut mereka, memanen anakan Murai Batu yang terbaik yaitu pada usia 7-10 hari. Ingat, Anda harus memanennya dalam rentang waktu tersebut, tidak boleh lebih, tidak boleh kurang. 
Anakan Murai Batu usia 1-7 hari masih berada dalam fase kritis. Jika Anda sedikit saja melakukan kesalahan dalam perawatannya atau tidak konsiten dalam memberikan makan, maka bisa jadi anakan Murai Batu akan merasa kelaparan dan akhirnya mati
Itu artinya, anakan Murai Batu sudah bisa melihat induknya dan melihat lingkungan sekitar. Seperti yang disebutkan di atas, kalau anakan Murai Batu sudah melihat induknya, maka Anda akan kesulitan melolohkan makanan ke anakan Murai Batu.

Perawatan anakan Murai Batu usia 7 hari
Selain waktu pelolohan yang harus konsisten, Anda juga harus memberikan menu makanan yang baik untuk anakan Murai Batu. Tepat pada usia 7 hari, Anda bisa memberinya kroto. Kroto yang diberikan juga harus segar dan baru. Selain itu, semut-semut yang masih menempel pada kroto sebaiknya dibersihkan terlebih dahulu.
Nah, pemberian kroto bisa dilakukan mulai pukul 06.00 pagi hingga pukul 06.00 sore. Jeda pemberian makanan kurang lebih satu jam sekali. Oh ya, jangan lupa untuk mencelupkan kroto ke dalam air matang sebelum dilolohkan ke anakan Murai Batu.
Tujuannya, agar kroto yang bersifat lengket tidak menyangkut di kerongkongan. Dengan diberi air matang, maka kroto menjadi licin dan mudah masuk ke kerongkongan.
Satu hal yang perlu Anda perhatikan, jangan terlalu banyak memberikan kroto pada anakan Murai Batu. Sebab, organ pencernaannya belum berfungsi secara sempurna.
Perawatan anakan Murai Batu usia 8-14 hari
Setelah seharian diloloh menggunakan kroto, pada hari ke-8, Anda bisa mengombinasikan kroto dengan voer. Saat dicampur dengan voer, maka campurlah voer dengan air hangat supaya lebih halus. Kalau ada sebagian voer yang tak bisa halus, maka singkirkan bagian voer yang kasar dan hanya berikan yang halus saja.
Walau sudah bisa dicampur dengan voer, Anda tetap tidak boleh terlalu banyak memberikan voer. Gunakan kombinasi voer dan kroto sekitar 30:70. Kombinasi ini untuk sekali makan dan harus habis dalam kurun waktu 15-20 menit.
Perawatan anakan Murai Batu usia 15-30 hari
Saat memasuki usia 15 hari, porsi pemberian voer bisa ditambah menjadi 50:50. Lalu, setelah hari ke-21 atau 22, barulah Anda dapat memberinya jangkrik. Jangkriknya pun tidak boleh terlalu besar, kalau bisa pilih yang anakan saja. Di samping itu, pemberian jangkrik sebaiknya dilakukan menggunakan lidi dan sejenisnya agar anakan Murai Batu tidak manja.
Dengan memberi makanan tidak langsung menggunakan tangan, maka anakan Murai Batu akan semakin mandiri. Kalau sudah mandiri, pada usia lebih dari 30 hari, Anda bisa memindahkannya ke sangkar pribadi untuk menghindari pertengkaran dengan anakan Murai Batu yang lain.
Demikian beberapa cara merawat dan meloloh anakan Murai Batu usia 7-30 hari. Untuk usia 1-7 hari, anakan Murai Batu biasanya diasuh oleh induknya.

semoga bermanfaat
disunting ulang dari burungnya.com

0 Response to "Rahasia meloloh Anakan Murai Batu Usia 7-30 Hari"

Post a Comment